Semua karena cinta
Doaku
semoga aku tak terlambat,
Memberi
yang terbaik dari hidupku..
Sepenggal lirik
mengawali tulisan saya ini.
Setiap orang
pasti ingin memberikan yang terbaik untuk orang yang kita sayangi, dan semua
orang juga tidak ingin terlambat untuk mempersembahkannya. Semua karena
cinta. Ya.. cinta. Kalo bukan karena cinta kita tentu tidak berusaha
mati-matian memperjuangkannya. Seorang pelajar akan berusaha sekuat tenaga agar
ia bisa lulus dengan nilai yang bagus dan bisa masuk jurusan sesuai yang ia dan
orang tuanya inginkan. Thats LOVE. Pun begitu seorang guru, selalu
berusaha dengan giat agar anak didiknya menjadi pintar, berguna, berbakti
kepada orang tua, agama dan negara. Thats LOVE. Dan bagi orang tua,
pasti dan sebuah kemutlakan ia akan memberikan yang terbaik untuk
putra-putrinya. Ya, lagi-lagi Thats LOVE.
Namun
terkadang kita lupa, dalam memberikan yang terbaik itu ada hati yang harus kita
kecewakan, ada hati yang tersakiti. Memilih membersamai orang tua kita atau
pergi bekerja sesuai karir. Lagi-lagi ini butuh perjuangan hebat untuk terus
berjuang. Memilih untuk selalu bersama dengan orang yang kita sayang ataukah
mewujudkan mimpi dan harapan orang tua kita. Setiap pilihan ada konsekuensinya.
Selalu ada harapan untuk setiap pilihan dan ada pula kekecewaan untuk setiap
pilihan. Laiknya kita melempar uang logam, peluang yang muncul apakah angka
ataukah gambar. Jangan lupa sertakan Allaah dalam setiap pilihan kita. Siapkan
pula hati yang lapang agar ketika kekecewaan itu datang, tidak membuat kita
jatuh terlalu sakit. Akan sangat bahagia ketika kita bahagia, ketika dalam
pilihan kita tidak ada hati yang tersakiti.
Untuk
seseorang yang hanif, dalam berjuta harapan dan kekecewaan aku memilihmu.
Semoga Allaah selalu membersamai kebersamaan kita. Bukan untuk sekarang, esok
tapi nantinya kita syurga. Aamiin.
-
13
Ramadhan 1435 H -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar